1. Apa itu Pola Prototype

Dalam pengembangan perangkat lunak, pola prototype adalah pola desain kreasi yang memungkinkan penciptaan objek baru dengan menyalin objek yang sudah ada tanpa menggunakan operator new. Metode ini memanfaatkan hubungan clone antara objek-objek untuk memisahkan penciptaan dan penggunaan objek.

2. Karakteristik dan Keuntungan Pola Prototype

  • Karakteristik:
    • Memungkinkan objek untuk diciptakan secara dinamis pada saat runtime.
    • Mengurangi waktu penciptaan objek dan meningkatkan kinerja sistem.
    • Memisahkan penciptaan dan penggunaan objek, sehingga mudah untuk dikelola dan diperluas.
  • Keuntungan:
    • Meningkatkan efisiensi penciptaan objek.
    • Menyederhanakan proses penciptaan objek.
    • Dapat secara dinamis menambah atau mengurangi objek.

3. Skenario Aplikasi Pola Prototype dalam Golang

Pola prototype cocok untuk skenario berikut:

  • Saat penciptaan objek kompleks, namun lebih efisien untuk menciptakan objek dengan menyalin objek yang sudah ada.
  • Saat terdapat kebutuhan untuk menciptakan atau mengklon objek secara dinamis, daripada langsung menciptakan instance objek baru.

4. Implementasi Pola Prototype dalam Golang

4.1. Diagram Kelas UML

Golang Pola Prototype

4.2. Langkah Implementasi 1: Membuat Interface Prototype

Pertama, membuat sebuah interface prototype yang mendefinisikan metode clone.

type Prototype interface {
	clone() Prototype
}

4.3. Langkah Implementasi 2: Membuat dan Mengklon Objek Menggunakan Interface Prototype

4.3.1. Membuat Kelas Manajer Prototype

Kelas manajer prototype bertanggung jawab atas menciptakan dan mengelola objek-objek prototype.

type PrototypeManager struct {
	prototypes map[string]Prototype
}

func NewPrototypeManager() *PrototypeManager {
	return &PrototypeManager{
		prototypes: make(map[string]Prototype),
	}
}

func (pm *PrototypeManager) Register(name string, prototype Prototype) {
	pm.prototypes[name] = prototype
}

func (pm *PrototypeManager) Unregister(name string) {
	delete(pm.prototypes, name)
}

func (pm *PrototypeManager) Clone(name string) Prototype {
	prototype, ok := pm.prototypes[name]
	if ok {
		return prototype.clone()
	}
	return nil
}

4.3.2. Membuat dan Mengklon Objek Menggunakan Kelas Manajer Prototype

type Product struct {
	name string
}

func (p *Product) clone() Prototype {
	return &Product{
		name: p.name,
	}
}

func main() {
	manager := NewPrototypeManager()

// Mendaftar objek prototype dalam kelas manajer prototype
manager.Register("productA", &Product{name: "Product A"})

// Membuat dan mengklon objek menggunakan kelas manajer prototype
productA := manager.Clone("productA").(*Product)
fmt.Println(productA.name) // Output: Product A
}

4.4. Langkah Implementasi 3: Pertimbangan dan Praktik Terbaik untuk Menggunakan Pola Prototype

Ketika menggunakan pola prototype, hal-hal berikut perlu diperhatikan:

  • Pola prototype cocok digunakan saat biaya penciptaan objek tinggi, karena mengkloning objek dapat menghemat waktu penciptaan.
  • Perhatikan implementasi metode clone objek untuk memastikan bahwa objek yang terklon sesuai dengan objek aslinya.