1. Apa itu Pola Strategi
Pola strategi adalah pola desain perilaku yang memungkinkan kita untuk memilih algoritma atau perilaku berbeda berdasarkan situasi yang berbeda. Ini mengkapsulasi berbagai algoritma dalam kelas strategi terpisah dan memungkinkan kelas-kelas strategi ini dapat ditukar-tukar. Dengan menggunakan pola strategi, kita dapat mengubah perilaku objek secara dinamis pada saat runtime tanpa mengubah langsung struktur objek tersebut.
2. Karakteristik dan Keuntungan dari Pola Strategi
Pola strategi memiliki karakteristik dan keuntungan berikut:
- Kelas strategi dapat berubah secara independen, menambahkan kelas strategi baru tidak memengaruhi kode asli, sesuai dengan prinsip terbuka-tutup.
- Klien dapat memilih strategi berbeda sesuai kebutuhan, sesuai dengan prinsip tanggung jawab tunggal.
- Pola strategi menyediakan algoritma atau perilaku yang dapat digunakan kembali, menghindari duplikasi kode.
- Pola strategi menyediakan cara yang lebih baik untuk mengorganisir kode, membuat kode lebih jelas dan lebih mudah untuk dipelihara.
3. Contoh Penerapan Praktis dari Pola Strategi
Pola strategi banyak digunakan dalam skenario berikut:
- Berbagai metode pembayaran, seperti Alipay, WeChat Pay, dll.
- Berbagai algoritma pengurutan, seperti bubble sort, quicksort, dll.
- Berbagai metode logging, seperti output konsol, output file, dll.
4. Implementasi Pola Strategi dalam Golang
Pada bagian ini, kita akan mengimplementasikan pola strategi menggunakan Golang dan memberikan contoh, diagram kelas UML, dan komentar kode yang sesuai.
4.1. Diagram Kelas UML
Berikut adalah diagram kelas UML untuk pola strategi dalam Golang:
4.2. Pengantar Contoh
Dari diagram kelas UML di atas, kita dapat melihat tiga peran dari pola strategi: antarmuka Strategy
, kelas strategi konkret (misalnya, ConcreteStrategyA
dan ConcreteStrategyB
), dan kelas konteks Context
.
Pada contoh ini, kita akan menggunakan pemilihan metode pembayaran untuk pesanan sistem e-commerce sebagai penjelasan. Klien memilih strategi yang sesuai (ConcreteStrategyA
atau ConcreteStrategyB
) berdasarkan metode pembayaran dan kemudian memanggil metode dari kelas konteks untuk melakukan pembayaran.
4.3. Langkah Implementasi 1: Mendefinisikan Antarmuka Strategi dan Kelas Strategi Konkret
Pertama, kita perlu mendefinisikan antarmuka strategi Strategy
, yang mencakup metode Execute(data interface{}) string
untuk menjalankan strategi tertentu.
type Strategy interface {
Execute(data interface{}) string
}
type ConcreteStrategyA struct{}
func (s *ConcreteStrategyA) Execute(data interface{}) string {
// Logika untuk menjalankan strategi spesifik A
}
type ConcreteStrategyB struct{}
func (s *ConcreteStrategyB) Execute(data interface{}) string {
// Logika untuk menjalankan strategi spesifik B
}
4.4. Langkah Implementasi 2: Mengimplementasikan Kelas Konteks
Selanjutnya, kita perlu mengimplementasikan kelas Context
, yang mengkapsulasi objek strategi spesifik, dan menyediakan metode SetStrategy(strategy Strategy)
untuk mengatur objek strategi, serta metode ExecuteStrategy(data interface{}) string
untuk menjalankan strategi spesifik.
type Context struct {
strategy Strategy
}
func (c *Context) SetStrategy(strategy Strategy) {
c.strategy = strategy
}
func (c *Context) ExecuteStrategy(data interface{}) string {
if c.strategy == nil {
// Logika eksekusi strategi default
} else {
return c.strategy.Execute(data)
}
}
4.5. Langkah Implementasi 3: Menggunakan Pola Strategi untuk Menyelesaikan Logika Bisnis Aktual
Terakhir, kita dapat menggunakan pola strategi dalam klien untuk menyelesaikan logika bisnis aktual.
func main() {
context := &Context{}
// Set strategi spesifik A menggunakan metode SetStrategy
context.SetStrategy(&ConcreteStrategyA{})
result := context.ExecuteStrategy("Pembayaran Alipay")
// Set strategi spesifik B menggunakan metode SetStrategy
context.SetStrategy(&ConcreteStrategyB{})
result = context.ExecuteStrategy("Pembayaran WeChat")
}
Kesimpulan
Melalui kode contoh di atas, kita telah belajar bagaimana mengimplementasikan pola strategi dalam Golang. Pola strategi dapat membantu kita memilih algoritma atau perilaku berbeda berdasarkan situasi yang berbeda, dan itu menyediakan cara yang lebih baik untuk mengorganisir kode, membuatnya lebih jelas dan lebih mudah untuk dipelihara. Dalam pengembangan praktis, penggunaan pola strategi secara wajar dapat secara efektif meningkatkan skalabilitas dan pemeliharaan kode.